Profil Pelajar Pancasila, Dimasa Degradasi Karakter

Profil Pelajar Pancasila, Dimasa Degradasi Karakter
Oleh Imran Rasidi, S.I.Kom
(STISIPOL PAHLAWAN 12, Sungailiat)
BANGKA TERKINI - Pendidikan karakter sudah mulai diimplementasikan ke dalam pembelajaran sejak tahun 2016 melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter. Dimana pada saat implementasi tersebut, pendidikan karakter terdiri dari lima karakter utama yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian, dan kegotongroyongan. Nilai- nilai yang ditanamkan untuk membentuk karakter tersebut bersumber dari agama, Pancasila, dan budaya. Meskipun dalam pembelajaran hal tersebut sudah diimplementasikan, akan tetapi tujuan dari pendidikan karakter tidak tercapai secara maksimal. Dimana tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk karakter seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berprilaku baik.
Profil Pelajar Pancasila diterapkan untuk mencapai satu tujuan sistem pendidikan, yaitu "Sistem Pendidikan Indonesia harus mampu menciptakan profil (kompetensi) pelajar yang sesuai tuntutan perkembangan dunia pendidikan tanpa menghilangkan nilai- nilai Pancasila. Dan bagaimana sistem pendidikan Indonesia berupaya untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu dengan membentuk pelajar Indonesia yang belajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Hal ini juga yang menjadi penyebab dalam Kurikulum Merdeka sangat ditekankan pembentukan Profil Pelajar Pancasila.
Guru sebagai motivator dan penggerak untuk perubahan, berperan penting untuk membawa tujuan kegiatan belajar mengajar lebih efektif, efisien, dan optimal. Kegiatan belajar mengajar bukan sekadar meningkatkan motivasi, mencapai kompetensi, menuntaskan bahan pembelajaran dan potensi peserta didik, tetapi membuat peserta didik berkarakter dengan akhlak mulia. Sumber daya manusia/peserta didik yang unggul merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, guru harus mampu memahami ciri- ciri utama Profil Pelajar Pancasila. Dimana ciri- ciri utama dalam Profil Pelajar Pancasila, satu sama lain saling berkaitan dan menguatkan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, dan harus dilalukan secara keseluruhan, bukan hanya parsial. Keenam ciri Profil Pelajar Pancasila tersebut adalah sebagai berikut :
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, yaitu :
- akhlak beragama
- akhlak pribadi
- akhlak kepada manusia
- akhlak kepada alam
- akhlak bernegara.
2. Ber Kebhinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebhinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi intercultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan.
3. Bergotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis.
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.
6. Kreatif.
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
Dari keenam ciri tersebut menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kompetensi kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai identitas/jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga global.
Untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila, tentu saja ada faktor yang menghambat pembentukan Profil Pelajar Pancasila. Faktor penghambat pembentukan Profil Pelajar Pancasila adalah sebagai berikut :
1. Karakter peserta didik yang sudah dimiliki sejak lahir.
Adapun beberapa karakter yang sudah dimiliki peserta didik sejak lahir adalah, sifat pemalu, takut dengan hal- hal yang baru, dan tidak peka. Sehingga jika tidak diberikan parenting yang tepat, maka karakter ini akan terus dibawa sampai anak menjadi peserta didik.
2. Kepribadian peserta didik yang cenderung tertutup atau terlalu bebas.
Peserta didik dengan kepribadian tertutup akan sulit mengekspresikan dirinya, sedangkan anak yang terlalu bebas akan sulit menerima masukan. Dimana anak yang terlalu bebas akan menganggap masukan sebagai aturan yang mengganggu.
3. Lingkungan keluarga.
Jika peserta didik berasal dari lingkungan keluarga yang tidak pernah memperhatikan pendidikan anak, maka pendidikan dasar anak tentang karakter akan susah dibentuk. Karena pendidikan dasar anak dimulai dari rumah.
4. Lingkungan tempat tinggal.
Lingkungan tempat tinggal dengan kondisi masyarakat yang kurang terhadap penanaman nilai- nilai Pancasila dan agama, akan mengakibatkan terjadinya kemerosotan nilai-nilai moral dalam masyarakat tersebut.
5. Guru yang menolak inovasi.
Guru yang menolak inovasi yang tetap nyaman dengan sistem pembelajaran dan pembentukan karakter yang sudah dilakoninya selama menjadi guru, akan sulit menerima perubahan atau inovasi dalam pembentukan Profil Pelajar Pancasila.
Terkait perihal ini, Guru berperan penting dalam membangun Profil Pelajar Pancasila. Hal ini dikarenakan guru bertemu langsung, berkomunikasi langsung, dan bisa melakukan pendekatan personal kepada peserta didik. Dalam hal ini guru bukan hanya sebagai pendidik tapi guru juga berperan sebagai :
Teladan.
Guru bukan hanya memberi contoh yang baik, tetapi guru harus bisa menjadi contoh yang baik. Baik dalam bertingkah laku, berkreatifitas, dan berinovasi.
Fasilitator.
Guru memfasilitasi pembelajaran yang tidak terlepas dari focus pada pembentukan nilai- nilai Pancasila.
Pembimbing
Guru membimbing aktivitas peserta didik, agar terarah dan tetap sesuai dengan tujuan pembelajaran yang mengutamakan pembentukan Profil Pelajar Pancasila.
Konsultan
Guru sebagai tempat peserta didik berkonsultasi, agar peserta didik lebih terbuka dan guru juga bisa memahami karakter peserta didik dengan baik. Sehingga dapat menentukan strategi yang tepat untuk membentuk karakter peserta didik tersebut.
Teman
Guru harus bisa menjadi teman bagi peserta didik, agar dapat menjalani peran sebagai orang yang mengajak, bukan sebagai orang yang memerintah atau mengatur.
Selain guru di sekolah, orang tua juga berperan penting dalam membangun Profil Pelajar Pancasila. Orang tua dan lingkungan sekitar merupakan dasar terbentuknya karakter anak. Untuk membantu orang tua dalam menjalankan perannya, satuan pendidikan bersama stakeholder harus mensosialisasikan tentang Profil Pelajar Pancasila. Agar orang tua juga bisa memahami tujuan dari Profil Pelajar Pancasila.
DAFTAR RUJUKAN
Kemdikbudristek, 17 Juli 2017.”Penguatan Pendidikan Karakter Jadi Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional", Diakses pada 1 November 2022, dari https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/penguatan-pendidikan-karakter-jadi-pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-nasional
Kemendikbudristek, 2022. Profil Pelajar Pancasila- Direktorat Sekolah Dasar. Diakses pada 1 November 2022, dari http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-pancasila