BANGKA BELITUNG — Ketua SAPMA Pemuda Pancasila Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Novri Dharma, menyoroti keras kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kembali terjadi di sejumlah wilayah. Menurutnya, kondisi ini sudah sangat meresahkan masyarakat yang harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan BBM.

Novri mengingatkan bahwa jika ada pihak yang sengaja bermain-main atau mencari keuntungan dalam situasi ini, maka mereka telah merugikan masyarakat luas. Ia juga menegaskan agar para pengerit atau spekulan tidak memanfaatkan kelangkaan tersebut. “Jangan ada yang mengambil kesempatan. Banyak warga akhirnya tidak kebagian BBM,” tegasnya, Selasa (18/11/2025).

Ia menjelaskan, salah satu dugaan penyebab kelangkaan adalah meningkatnya aktivitas pertambangan yang mulai kembali beroperasi secara masif. Berdasarkan data yang diterima pihaknya, hampir seribu ponton tambang disebut telah kembali berjalan, termasuk tambang-tambang yang akrab di telinga masyarakat Babel seperti TI user-user atau TI sebu. Peningkatan kebutuhan BBM dari sektor ini diduga ikut menyedot pasokan yang seharusnya untuk masyarakat.

Menurut Novri, kondisi ekonomi sekarang sudah berat. Jika kebutuhan BBM meningkat tajam sementara distribusi tidak terkendali, maka masyarakat kecil yang paling terdampak karena tak bisa bekerja secara normal.

Novri juga mendesak Depo Pertamina untuk memberikan respons cepat dan terbuka. “Pertamina harus segera memberikan penjelasan resmi, minimal melalui konferensi pers. Masyarakat perlu tahu apa penyebab kelangkaan ini. Jangan sampai rakyat terus terbebani seperti ini,” tegasnya.

Di tengah situasi ini, Novri mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga suasana kondusif di Bangka Belitung. “Apa pun masalahnya, mari kita jaga Babel tetap damai. Jangan sampai persoalan BBM memecah persatuan kita,” ujarnya.