Wali Kota Pangkalpinang, Prof Udin Hadiri Peletakan Batu Pertama Koperasi Merah Putih
PANGKALPINANG, BANGKATERKINI — Pemerintah Kota Pangkalpinang bersama jajaran Forkopimda mengikuti kegiatan Peletakan Batu Pertama Gerai, Pergudangan, dan Kelengkapan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara virtual yang digelar serentak se-Indonesia, Jumat (17/10/2025) sore.
Kegiatan berlangsung di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pangkalpinang, Jalan Gabek Raya, dan dihadiri sekitar 50 peserta. Hadir di antaranya Danrem 045/Gaya Kolonel Inf Nurwahyudi, Dandim 0413/Bangka Kolonel Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo, Wali Kota Pangkalpinang Prof. Drs. Saparudin, Ph.D, Kajari Kota Pangkalpinang Dr. Sri Hany Alamsary, serta sejumlah pejabat TNI dan Forkopimda lainnya.
Dalam sambutannya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Yandri Susanto menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program nasional Koperasi Merah Putih. Ia menekankan pentingnya semangat kebersamaan dalam membangun ekonomi desa tanpa perpecahan antarwarga.
“Akan diresmikan 8.000 koperasi merah putih di seluruh Indonesia. Mari jadikan ini pusat ekonomi desa agar Indonesia makin maju,” ujar Yandri.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Gerry Yuliantono menjelaskan bahwa peletakan batu pertama ini menjadi tonggak dimulainya pembangunan fisik 800 koperasi merah putih tahap awal. Menurutnya, koperasi harus menjadi instrumen utama agar program pemerintah pusat tepat sasaran dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
“Masyarakat desa harus menjadi pelaku ekonomi, bukan sekadar objek. Dengan dukungan TNI dan seluruh pihak, koperasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen,” tegasnya.
Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan prosesi peletakan batu pertama secara serentak di seluruh Indonesia, disertai sesi foto bersama dan pengecekan virtual terhadap gerai koperasi yang dibangun. Hingga pukul 15.00 WIB, kegiatan berjalan aman dan lancar.
Program Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi penggerak utama ekonomi kerakyatan, membuka akses permodalan langsung bagi masyarakat desa, serta memperkuat kemandirian ekonomi menuju Indonesia maju.
