Merajut Cinta dalam Keberagaman, Kisah Harmoni dari FKUB Bangka Belitung

Pangkalpinang – Minggu (14/09/2025) suasana di Balitong Resort Pasir Padi Kota Pangkalpinang terasa berbeda. Puluhan peserta dari berbagai latar belakang agama dan daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkumpul dalam suasana penuh keakraban. Mereka datang bukan sekadar hadir untuk mengikuti workshop, tetapi untuk menemukan makna yang lebih dalam dari sebuah tema “Memaknai Cinta dan Wujudkan Masyarakat Harmoni di Bumi Serumpun Sebalai.”
Kegiatan ini digagas oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bentuknya sederhana salah satunya adalah —team building yang difasilitasi oleh tim profesional Impessa Experience —namun pesannya amat kuat: bahwa kerukunan dan kedamaian hanya bisa tumbuh jika cinta dan kebersamaan dihidupi secara nyata.
Sejak awal, peserta dibagi ke dalam kelompok lintas agama. Mereka harus bekerja sama dalam berbagai permainan kolaboratif—dari tantangan yang memerlukan strategi hingga aktivitas yang menuntut ketelitian dan saling percaya. Tawa, semangat, dan sorak-sorai mengisi udara, namun di balik keceriaan itu tersimpan pesan mendalam bahwa perbedaan tidak lagi menjadi penghalang, melainkan kekuatan untuk meraih tujuan bersama.
“Melalui permainan sederhana, kami belajar bahwa komunikasi dan saling percaya adalah kunci. Sama seperti dalam kehidupan sehari-hari, tanpa itu kita mudah terpecah,” ujar Rahma, salah satu peserta yang mengikuti kegiatan.
Momentum refleksi setelah kegiatan permainan menjadi titik balik yang berkesan. Para peserta berdiri melingkar, saling berbagi pengalaman dan pandangan. Ada yang bercerita tentang bagaimana mereka merasakan persaudaraan baru, ada pula yang mengaku semakin yakin bahwa toleransi bukan hanya slogan.
“Saya sangat terkesan, karena di sini saya bisa merasakan persaudaraan lintas iman yang tulus. Kami memang berbeda, tetapi justru perbedaan itu yang membuat kami semakin kuat,” kata Cyndi dengan mata berbinar.
Pernyataan ini disambut tepuk tangan hangat dari peserta lain, seolah mengamini bahwa kerukunan bukan sekadar ide, melainkan pengalaman yang lahir dari interaksi sehari-hari.
Zamzam, S.Sos.I., selaku Ketua Pemuda Lintas Agama dalam keterangannya menegaskan bahwa kerukunan umat beragama adalah pilar utama bagi keberlangsungan masyarakat yang damai. “Bangka Belitung adalah rumah kita bersama. Dengan cinta, kita dapat merajut kebersamaan dan menghadirkan kedamaian bagi semua,” ujarnya.
Kegiatan team building ini sekaligus menjadi wujud nyata dari upaya FKUB untuk menghadirkan program-program yang tidak hanya formal, tetapi juga menyentuh hati dan emosi peserta. Melalui pendekatan experiential learning, nilai-nilai toleransi menjadi lebih mudah dirasakan dan dipahami.
Di akhir kegiatan, semangat kebersamaan masih terasa kental. Para peserta saling berpelukan, berfoto bersama, dan berjanji untuk membawa pengalaman hari itu ke dalam kehidupan mereka masing-masing.
“Semoga semangat cinta dan persaudaraan ini tidak berhenti di sini, tetapi terus kita tularkan ke lingkungan, keluarga, dan masyarakat luas,” ungkap Rahma kembali yang tampak enggan mengakhiri kebersamaan.
Melalui kegiatan ini, FKUB Bangka Belitung kembali menegaskan perannya sebagai wadah perekat harmoni di tengah keberagaman. Di Bumi Serumpun Sebalai, cinta bukan sekadar kata, tetapi menjadi energi yang menyatukan langkah bersama menuju masyarakat yang damai dan harmonis. */Ries