Komisi II DPRD Babel Inginkan Babel Mandiri Penuhi Kebutuhan Daging Ternak

PANGKALPINANG, bangkaterkini.com - Menurut data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Babel, kebutuhan konsumsi daging sapi di Babel mencapai 35 ekor sapi setiap harinya.
Tentunya kebutuhan ini akan meningkat, mengingat sebentar lagi umat muslim akan merayakan hari raya idhul adha, akankah stok daging untuk kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi ditengah kondisi wabah ternak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)?.
Kondisi ini menjadi sorotan DPRD Babel, Ketua komisi II DPRD Provinsi Bangka Belitung Agung Setiawan mengatakan, ada baiknya Bangka Belitung bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan daging sapi daerah.
Dirinyapun menilai, dengan adanya peternakan dan pengolahan ternak yang mumpuni di Babel setidaknya mengurangi ketergantungan kepada daerah lain dalam memenuhi kebutuhan daging sapi di Provinsi Bangka Belitung.
"Seharusnya kita bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan daging sapi di daerah kita, ya setidaknya dengan ada peternakan besar kita tidak bergantung lagi dengan provinsi lain untuk memenuhi kebutuhan kita," ungkap Agung. Jumat (03/06/2022)
Faktor ekonomis pun menjadi tolak Ketua Komisi II DPRD Babel ini untuk mendorong Babel bisa mandiri dalam memenuhi pasar daerah.
"Dengan ini juga yang pastinya kita bisa memastikan stok kita aman, karena mengirm dari luar itu banyak faktor, mulai dari faktor distribusi yang bisa berimbas kenaikan harga jual," paparnya
Bukan hanya faktor ekonomis, Agung Setiawan juga menyoroti tentang kesehatan ternak yang di bawa dari luar daerah.
"Kita taukan sekarang ini banyak hewan ternak kita yang terjangkit PMK yang notabene ditularkan oleh hewan ternak dari luar daerah seperti aceh, kalau kita bisa memenuhi kebutuhan kita dengan hewan ternak lokal tentunya penyebaran PMK ini tidak begitu masiv," ujar Agung.
Dengan pertimbangan tersebut, DPRD khususnya Komisi II mengimbau agar DPKP Provinsi bisa mendorong dan mingkatkan produksi peternak lokal untuk bisa memenuhi kebutuhan daerah.
"Dinas pertanian harusnya membuat penyuluhan untuk peternak agar produksi sapi dari peternak lokal babel ini bisa meningkat," tutup Agung. (atk)